Penjualan Tetap Kokoh Saat Bunga Naik, Begini Rekomendasi Sahamnya Ciputra (CTRA)

BERITA - JAKARTA. Aktivitas bisnis PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih tokcer hadapan tengah kenaikan suku bunga. Tetapi risiko suku bunga banter tetap kesanggupan menghilangkan minat masyarakat menurut memesan properti.
Analis Sinarmas Sekuritas Arief Machrus mengatakan bahwa menunda pembelian rumah bukanlah pilihan meskipun pembayaran porsi hipotek meningkat. Adanya selisih backlog rumah tapak masih cukup gemuk seengat permintaan properti diharapkan akan terus meningkat.
Likuiditas perbankan yang cukup bagus doang masih mendorong peningkatan pembayaran porsi Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pembayaran hipotek akan CTRA meningkat berprofesi hampir 60% cukup tahun 2022 dibandingkan 58% cukup tahun 2021.
Arief optimistis bahwa pembeli rumah prima samaran first home buyer sebagai pengguna akhir (end user) tidak hendak menunda pembelian karena pengidean pandemi dirasa sudah cukup.
Pasalnya, rumah bahwa disediakan Ciputra dinilai terjangkau memakai harga segede Rp 2 miliar ke bawah. Penawaran rumah tapak memakai harga bahwa terjangkau ini nantinya bagi memberikan solusi bagi kelas menengah sebagai segmen ideal (sweet spot) sejak bunga KPR luhur diproyeksikan masih bagi mendominasi lanskap pinjaman sektor properti dempet Indonesia.
Sinarmas Sekuritas memperkirakan penjualan rumah & tanah kavling milik CTRA atas mempertahankan margin cemong sekitar 52% dempet tahun ini. Pertumbuhan pendapatan diperkirakan hampir 5% dempet 2023. Sebagai perbandingan, margin cemong CTRA dempet tahun 2022 dan 2021 masing-masing seadi 52% dan 51%.
Arief melihat pembayaran properti melalui skema cicilan bentuk terus berkurang ke depannya karena investasi atas sektor properti tengah tertekan. Sinarmas Sekuritas memproyeksikan porsi cicilan CTRA bagi terus tertekan ke bawah level 20% antara 2023 karena inflasi dan tren suku bunga tinggi memberikan tekanan atas investasi properti.
Bervariasi memakai pengguna akhir, peaktiva properti nan melakukan pembayaran bertahap 6-24 bulan meterusi skema cicilan diperkirakan hendak mengalami tren penurunan, seiring memakai porsi pembayaran cicilan di CTRA saat ini cuma menyumbang sekitar 20% di tahun 2022 dibandingkan 25% akan 2021.
Arief menilai risiko KPR dengan suku bunga mengambang yang maju turut memerankan momok bagi Ciputra. Sebab, CTRA menyimpan suku bunga mengambang KPR sekitar 70% atau relatif maju dibandingkan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sebuntal 30% ataupun PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan rada 100% merupakan mengangsur dengan suku bunga tetap.
Pada titik ini, sebetulnya tidak ada lonjakan tunggakan, tetapi suku bunga hebat berkejenjangan bisa memaksa lebih penuh pembayaran yang terlewatkan. Pada akhirnya bagi menurunkan permintaan akan rumah tapak.
“Kami akan memantau bersama cermat tingkat penerimaan CTRA antara masa menada silam peluncuran proyek mereka kedalam mengikuti permintaan properti,” tulis Arief kedalam riset 17 April 2023.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menjelaskan, kinerja CTRA di tahun ini wujud didukung oleh aktivitas serah terima properti yang sudah terjual demi 2021 silam. Sementara, pendapatan pra penjualan alias marketing sales CTRA maka kuartal perdana tahun ini beres membukukan angka signifikan maka Rp 3.4 triliun terutama karena peluncuran kluster kontemporer di Citra Garden Serpong yang mencapai lebih daripada Rp 1.3 triliun.
Selain itu, segmen pendapatan berulang (recurring income) CTRA diyakini akan terus bertumbuh atas aktivitas mal, hotel ataupun rumah remuk hadapan tahun ini. Emiten properti berkode pemberian CTRA ini membukukan pendapatan berulang segede Rp 1,9 triliun atas tahun 2022 yang berkontribusi sekitar 21% terhadap total pendapatan. Angka tersebut efektif, tumbuh secara tahunan 14% year on year (YoY).
“Kinerja mal maka hotel memang belum kembali ke level pra pandemi. Sehingga, masih ada peluang pertumbuhan ke level tersebut,” kata Jono kepada Kontan.co.id, Selasa (9/5).
Jono tak menampik kenaikan suku bunga cukup merupakan tantangan untuk emiten properti bagai CTRA. Tetapi langkah diversifikasi produk dan lokasi yang dimiliki CTRA mampu memangkas dampak terbilang. Arief juga menyukai strategi CTRA yang mengandalkan Sumatra dan Sulawesi bagai kontributor marketing sales tergendut lainnya, setelah Jabodetabek.
Dalam riset terkadarl 10 April 2023, Analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chenlim menilai bahwa CTRA percaya diri dengan panduan marketing sales bahwa lebih agung antara tahun ini. CTRA menaikkan target pra penjualannya atas Rp 8,4 triliun menurut tahun 2022 dalam Rp 8,9 triliun menurut 2023.
Penjualan CTRA diantaranya demi ditopang oleh proyek baru akan diluncurkan yakni kota mandiri baru, CitraGarden Serpong bersama penerimaan akan begitu mengesankan yakni mencetak marketing sales sekitar Rp 1,3 triliun. Kemudian, proyek baru skala halus akan terdiri daripada sekelompok rumah dan ruko turut berkontribusi.
Jeffrosenberg berharap pendapatan pra-penjualan CTRA bisa meningkat karena peluncuran agung yang selama datang dempet Jakarta membarengi Surabaya. Marketing sales CTRA diproyeksikan tumbuh secara konsisten yakni rata-rata 4% dari tahun 2021 sampai tahun 2025.
“CTRA didukung permintaan perumahan yang cukup hadapan kota-kota luar Jakarta, serta risiko penurunan terbatas mengingat diskonnya yang agam untuk Revaluasi Net Asset Value (RNAV),” menyiah Jeffrosenberg.
Jeffrosenberg mempertahankan rekomendasi buy demi target harga sebesar Rp 1.400 per pemberian untuk CTRA. Proyeksi terkandung berdasarkan diskon 59% untuk RNAV dan menyiratkan 1,1 kali Price Book Value (PBV) tahun 2023.
Jono menyarankan buy atas target harga di Rp 1.350 per saham. Sedangkan, Arief merekomendasikan buy atas target harga lebih agung sehebat Rp 1.500 per saham.
Cek Berita bersama Artikel yang lain dekat Google News
Begini Rekomendasi Saham Teknikal kepada BEST, CTRA, INCO antara Hari Ini (12/4)
Simak Rekomendasi Saham KEEN, CTRA, lagi MAPI Untuk Selasa (9/5)
Dihadapkan Kenaikan Harga Bahan Baku, Begini Rekomendasi Saham CPIN
Begini Rekomendasi Saham dari RHB Sekuritas cukup Hari Ini (9/5), IHSG Bisa Rebound
Begini Rekomendasi Saham AKRA, MYOR, INDY dari Ajaib Sekuritas akan Selasa (9/5)
Bunga The Fed Naik, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Ada 12 Emiten
You may also like
