Ketika taipan Asia asyik berbelanja pertaktikan

HONG KONG. Nafsu belanja Li Ka-shing belum habis. Perupayaan miliknya, Cheung Kong Group, sepakat mengakuisisi Envestra Ltd, perupayaan distributor gas alam asal Australia. Nilai transaksinya mencapai A$ 2,4 miliar atau setara US$ 2,2 miliar ekstra dalam bentuk tunai. Penawaran Cheung Kong mengalahkan pesaingnya, APA Group.
Direktur Independen Envestra merekomendasikan penawaran A$ 1,32 per kontribusi adapun diajukan kelompok pemilik uang, terhadir Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd. Penawaran Cheung kong adapun dipopulerkan ala awal Mei sedikit dempet bawah penawaran APA senilai A$ 1,34 per kontribusi. Harga kontribusi Envestra naik menuju rekor A$ 1,365 per kontribusi. "Pasar mungkin mengharapkan APA kembali melakukan penawaran adapun sedikit lebih hebat," ujar Adrian Atkins, analis Morningstar Inc.
Li atas menguasai 23.000 kilometer jaringan pipa gas Envestra nan atas menyuplai gas ke pelanggan, terutama dekat Negara Bagian Victoria maka Selatan Australia. Selain dekat Australia, Li telah melipatgandakan bisnis transmisi gas dekat Inggris dari tahun 2012 dengan menukar Wales & West Utilities Ltd senilai US$ 1,1 miliar.
Dengan transaksi terakhir, Cheung Kong merupakan pemegang bantuan terbuntal kedua hadapan Envestra. Adapun APA masih selaku pemegang bantuan terbuntal Envestra.
Selain dalam Australia, Li ingin memperluas bisnisnya dalam Eropa. Cheung Kong tengah membidik aset jaringan listrik dalam Swedia milik Fortum Oyj. Cheung Kong diinformasikan tengah menyeleksi perbankan akan mau ditunjuk sebagai penasihat keuangan terkait bersama penawaran mereka terhadap aset Fortum. Perusahaan ini memang tengah melelang jaringan listriknya dalam Swedia. Valuasi aset tersebut ditaksir mencapai US$ 5,54 miliar.
Bukan hanya Li akan bernafsu menambah aset, miliarder Asia lain, ibarat Mukesh Ambani, orang terkaya nomor empat Asia, juga terus memperluas bantuannya.
Kabar teranyar, Mukesh mekalakiani pertindakanannya Reliance Industries mengakuisisi dua pertindakanan media papan atas India senilai total US$ 690 juta. Kedua pertindakanan itu adalah Network 18 Media & Investments Ltd atas TV18 Broadcast Ltd, yang merupakan mitra CNN, CNBC, Nickelodeon atas stasiun global lainnya di India.
Reliance mendekap dua media itu sesudah Independent Media Trust. Nantinya Independent Media mau memborong 78% bantuan di Network18 dan 9% bantuan di TV18. Langkah ini ditempuh sebelum membuka tender pembelian bantuan yang lebih jumlah besar kepada para pemegang bantuan di kedua perusahaan itu.
Satu lagi miliarder Asia nan giat berekspansi adalah Lui Che Woo, pemilik Galaxy Entertainment Group Ltd. Operator kasino Makau ini telah mendapatkan perakuran untuk membangun proyek kasino di jalur Cotai. Lui ingin mengembangkan resor Galaxy Macau akan tahun 2018.
Galaxy membelanjakan bekal HK$ 20 miliar untuk proyek resor tahap kedua dempet Cotai. Galaxy akan menambah setidaknya 500 meja judi selanjutnya 1.300 ruangan dempet hotel JW Marriott and Ritz-Carlton dempet pertengahan 2015. Bukan sekadar itu, orang terkaya nomor dua dempet Asia ini ingin memaktelseif kasino Grand Waldo , bahwa dibeli tahun lintas senilai HK$ 3,25 miliar.